🪆 Bersungguh Sungguh Dalam Menuntut Ilmu

BersungguhSungguh Dalam Menuntut Ilmu Rasulullah SAW bersabda: "Menuntut ilmu itu hukumnya wajib, bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan". Hadis di atas tentunya sudah tidak asing di benak kita, bahwa kewajiban menuntut ilmu itu diperuntukkan bagi setiap orang Islam. Lokasi halaman Beranda nasehat Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dan rindu mendapatkannya By at 10/27/2017 Tidak layak penuntut ilmu bermalas-malasan, kita dengan izin Allah akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat bila bersungguh-sungguh. Penuntut ilmu harus selalu hadir, tepat waktu dan berusaha datang lebih awal, dan tidak boleh terlambat. Imam Syafi'i rohimahulloh berkata dlm sya'irnya ;أخي لن تنال العلم إلابستةسأنبيك عن تفصياببيانزكاء، وحرض، وجتهاد، وبلغة,وصحبة أستاز، وطولزمان. "Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu, melainkan dengan 6 perkara. Kukabarkan kepadamu rinciannya dgn jelas; Kecerdasan, kemauan keras, bersungguh-sungguh, bekal yg cukup. Bimbingan Ustadz, dan waktunya yg lama" Diwaan Imam as- Syafi'i hal 378 Sabda Rasulullah ﷺ, "Bersungguh-sungguh lah untuk mendapatkan apa yg bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan Alloh dlm segala urusanmu serta jangan sekali-kali engkau merasa lemah." HSR Muslim no 2664, Ahmad II/366,370 dari Abu Hurairah Ilmu tidak bisa diperoleh dengan santai dan berleha-leha Yahya bin Abi Katsir rohimahulloh berkata ; لايستطاع العلم براحةالجيم "Ilmu tidak akan diperoleh dgn tubuh yg dimanjakan dgn santai" Atsar Sahih riwayat Muslim dan Ibnu 'Abdil Barr dalam Jaami' Bayaanil 'Ilmi wal Fadhlihi I/385, no 555 Dan bersungguh-sungguh itu harus diiringin sifat Sabar dan memohon perlindungan dari kejelekannya. Sabda Rasulullah ﷺ, "Sesungguhnya ilmu itu diperoleh dengan sungguh-sungguh belajar, dan sikap sabar penyantun diperoleh dgn membiasakan diri untuk bersabar. Barangsiapa yg berusaha keras mencari kebaikan, maka ia akan memperoleh kebaikan, dan barangsiapa yang menjaga dirinya dari kejelekan kejahatan maka ia dilindungi Alloh dari kejelekan kejahatan." HR Ibnul Jauzi dalam al-'Ilal Mutanaahiyah I/85 no 93 dan Al Khatib dalam Tariikh Bagdaad VII/208 no 2793 Dijalankan oleh Syaikh al-Albani dlm Silsilah al-Ahaadiist as-Shahihah Dan janganlah berhenti dalam menuntut ilmu, merasa kenyang dgn ilmu, padahal ilmu Alloh itu banyak dan luas. Kita boleh rakus dalam masalah menuntut ilmu, tapi wajib menuntut ilmu yg shahih dan diamalkan. Sabda Rosululloh ﷺ, منهومان لايشبعان منهومفياد العلم لايشبع منه، ومنهوم في الدلايشبع منها "Dua orang yg rakus yg tidak pernah kenyang yaitu 1 orang yg rakus terhadap ilmu dan tidak pernah kenyang dengannya. Dan 2 orang yg rakus terhadap dunia dan tidak pernah kenyang dengannya." HR Al Baihaqi dlm al-Madkhal no 450, al-Hakim I/92 Wallohu'alam Intisari dari kitab Adab dan Ahlak Penuntut Ilmu karya ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas hafizhahullah abuhilal Baca Juga Info Penting langganan artikel menerima tulisan, informasi dan berita untuk di posting menerima kritik dan saran, WhatsApp ke +62 0895-0283-8327
Pastinyakita sudah tidak asing lagi kan dengan nasehat, "Man jadda wajada" yang artinya, siapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil. Salah satu hal yang paling penting dalam menuntut ilmu adalah bimbingan dari guru. Perkara ini yang sering dilupakan oleh generasi jaman now. Mereka lebih akrab dengan sumber-sumber anonim
Daftar Isi Adab dan Etika dalam Menuntut Ilmu 1. Memperbaiki Niat 2. Bersungguh-sungguh 3. Tawakal 4. Menjauhi Maksiat 5. Berdoa 6. Berprasangka Baik 7. Memperhatikan Materi 8. Jangan Ragu Bertanya 9. Hormati Gurumu 10. Mengamalkan Ilmu yang Dimiliki Makassar - Adab dan etika dalam menuntut ilmu penting agar ilmu yang diperoleh bermanfaat dan berkah. Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim sebagaimana sabda Rasulullah الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍArtinya "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim," HR Ibnu Majah, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami'ish Shaghiir No 3913. Dalam Buku Trick on Track Ibadah, Ilmu, muamalah oleh Enang Hidayat disebutkan bahwa ilmu yang wajib dituntut adalah ilmu yang berhubungan dengan aktivitas hamba dalam rangka beribadah kepada Allah niat dalam menuntut ilmu adalah untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT. Dalam menuntut ilmu adab dan etika sebaiknya diperhatikan agar ilmu yang diterima berkah dan beberapa adab dan etika yang wajib diperhatikan dalam menuntut Memperbaiki NiatDalam menuntut ilmu, seorang muslim sebaiknya berniat untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT. Sebab dengan ridha Allah maka ilmu akan mudah niat telah diingatkan Rasulullah SAW kepada para umatnya dalam hadits yang berbunyi,إنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إلَى مَا هَاجَرَ إلَيْهِArtinya "Sebuah perbuatan dinilai berdasarkan motivasinya niyyah, dan tiap orang mendapatkan apa yang diniatkan. Mereka yang hijrah karena Allah dan RasulNya maka Allah SWT dan RasulNya akan membalas orang tersebut, namun mereka yang hijrah karena hal yang bersifat duniawi atau wanita yang akan dinikahi maka dia akan mendapatkan hal tersebut." HR Bukhari dan Muslim.2. Bersungguh-sungguhSetelah berniat karena Allah SWT, seorang muslim harus bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Usaha terbaik ihsan akan memberikan hasil yang baik pula sesuai hadits Rasulullah SAWإِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُArtinya "Sungguh Allah SWT telah menetapkan ihsan dalam segala hal. Jika kalian berperang maka lakukanlah yang terbaik. Jika sedang menyembelih hewan maka lakukan juga usaha terbaik. Salah satu dari kalian mengasah pisaunya, sedangkan yang lain menenangkan hewan yang akan disembelih." HR Tirmidzi.3. TawakalSetelah berusaha dengan sungguh-sungguh, seorang muslim sebaiknya tawakal. Syekh Shahhat bin Mahmud Ash Shawi mengatakan tawakal artinya percaya sepenuhnya kepada Allah yang ditetapkan Allah SWT atas usaha dalam mencari ilmu, seorang muslim sudah sepatutnya menerima hal itu dengan ikhlas. Sebab, semua yang dikehendaki Allah SWT pasti mengandung hikmah di Menjauhi MaksiatDalam menuntut ilmu, seorang muslim harus menjauhi perbuatan maksiat agar ilmu yang didapatkan bermanfaat dan berkah. Maksiat juga membuat seseorang sulit berkonsentrasi sehingga ilmu sulit أَبِى هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِى قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ وَهُوَ الرَّانُ الَّذِى ذَكَرَ اللَّهُ كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ »Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali berbuat maksiat, maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan "ar raan" yang Allah sebutkan dalam firman-Nya yang artinya, 'Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka'."5. BerdoaDalam mencari ilmu, seorang muslim sebaiknya selalu berdoa supaya terhindar dari rasa malas dan kesulitan dalam menuntut ilmu. Berikut doanyaاللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِArtinya "Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari kecemasan dan kesedihan, kelemahan dan kemalasan, sesat dan pengecut, beban hutang dan dari penguasaan manusia."Jika menemui kesulitan, doa ini bisa dibaca untuk memohon bantuan dari Allah SWTاللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاًArtinya "Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali Kau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan kesulitan, jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah."6. Berprasangka BaikSeorang muslim diharapkan selalu berprasangka baik atas ketetapan Allah SWT. Meskipun hasil dan proses pembelajaran yang telah dilakukan tidak sesuai dengan yang أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَArtinya "Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." QS Al Baqarah 216.7. Memperhatikan MateriAgar mendapatkan ilmu dengan mudah, maka konsentrasi dengan memperhatikan guru saat menjelaskan. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah يَسۡتَمِعُونَ ٱلۡقَوۡلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحۡسَنَهُۥٓ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ هَدَىٰهُمُ ٱللَّهُ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمۡ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِArtinya yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.Surah Az-Zumar Ayat 188. Jangan Ragu BertanyaBanyak bertanya seputar ilmu yang tidak dapat dipahami termasuk adab dalam mencari ilmu. Dalam Al Quran sendiri mengisyaratkan bahwa bertanya dianjurkan bagi yang tidak mengetahui saat menuntut berfirman dalam surat An Nahl ayat 43,فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَArtinya "maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui."9. Hormati GurumuSeorang muslim dalam menuntut ilmu harus bisa menghormati dan memuliakan guru. Mengerjakan perintah guru dan tidak mencelanya jika terjadi perbedaan Kitab Lababul Hadits dijelaskan bahwa seseorang yang memuliakan guru sama dengan memuliakan Allah النبي صلى الله عليه وسلم من أكرم عالما فقد أكرمني، ومن أكرمني فقد أكرم الله، ومن أكرم الله فمأواه الجنةArtinya Barang siapa memuliakan orang alim guru maka ia memuliakan aku. Dan barangsiapa memuliakan aku maka ia memuliakan Allah. Dan barangsiapa memuliakan Allah maka tempat kembalinya adalah surga.Kitab Lubabul Hadits.10. Mengamalkan Ilmu yang DimilikiSeorang muslim yang telah menuntut ilmu, dianjurkan untuk mengamalkannya. Sebab, jika tidak diamalkan maka Anda termasuk golongan orang-orang yang tersebut sebagaimana sabda Rasulullah SAW"Celakalah orang yang tidak berilmu, dan celaka pula orang yang berilmu namun tidak mengamalkannya," HR Abu Nu'im. Simak Video "Menikmati Pemandangan Kota dari Atas Bukit Galumpang" [GambasVideo 20detik] edr/hsr
Seorangpenuntut ilmu sebaiknya punya perhatian besar terhadap keihlasan niat dan tujuan dalam menuntut ilmu, yaitu hanya untuk Allah SWT. Karena menuntut ilmu adalah ibadah, yang namanya ibadah tiadk akan diterima kecuali jika ditunjukkan hanya untuk Allah SWT. 2. Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bersungguh - sungguh menuntut ilmu Orang yang menuntut ilmu itu harus bersungguh - sungguh dan harus lebih giat dan tekun agar ilmu itu bisa melekat pada diri sendiriWajib bagi setiap pelajar, bersungguh-sungguh, terus menerus, dan komitmen, tidak berhenti hingga tujuan dalam menuntut ilmu tercapai dan tidak boleh gampang menyerah dalam menuntut ilmu dan tak ada ruginya kita untuk menuntut ilmu, dengan adanya ilmu kita bisa dapat membantu manusia mencukupi kebutuhan dan mendapat kehidupan yang juga bisa memperkenalkan kita dengan Tuhan, memperbaiki akhlak, bisa mendapatkan ketentraman . Dalam konteks kesungguhan ini, Aziz menjelaskan bahwa kesulitan yang dihadapi seseorang akan dapat selesai dengan kesungguhan, terutama kesulitan yang dihadapi dalam proses belajar. Allah akan memberikan pertolongan pada seseorang jika Allah menghendaki. Kesulitan dapat selesai dengan kesungguhan adalah menjadi anugerah Allah SWT dan berada dalam kekuasaan-Nya. Kesungguhan dalam belajar dan memperdalam ilmu bukan hanya dari pelajar semata namun kesungguhan ini juga dibutuhkan kesungguhan dari tiga 3 orang, yakni pelajar murid, guru, dan orang tua. Jika murid, guru, dan orang tua sungguh-sungguh, insya Allah itu akan berhasil, kesulitan dalam menuntut ilmu, dalam belajar akan dapat terselesaikan, insya Allah. Manusia diperintahkan Allah untuk belajar dan belajar. Hanya saja memang kualitas akal manusia itu berbeda-beda. Nah, kesungguhan inilah yang menjadi kunci. Dengan kesungguhan ini, sesuatu yang sulit itu insya Allah akan dimudahkan oleh Allah SWTKita harus bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Tanpa kesungguhan, maka kita adalah orang yang gila. Orang belum dapat dikatakan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, jika dia belum mendapatkan kepayahan yang sangat dalam menuntut ilmu. Allah akan memberikan jalan keluar untuk kesungguhan tersebut. Daftar pustakaMateri kajian Kitab Ta'lim Muta'allim Syaikh oleh Ustadz Muhammad Abdullah yang dirangkum oleh penulis pada Ramadhan 1441 H. Dua Sisi Problematika Pendidikan di Indonesia Lihat Cerpen Selengkapnya
Bersungguhsungguh adalah syarat agar seseorang dapat memahami ilmu yang dipelajari dengan mudah. Penuntut ilmu harus menghindari sifat malas, bosan, dan cepat lelah dalam menuntut ilmu. 4. Berkecukupan. Berkecukupan di sini dapat dimaknai memiliki bekal untuk menuntut ilmu. Mengorbankan harta untuk menuntut ilmu merupakan suatu amalan di jalan

Menjadi orang yang berilmu memiliki banyak keutamaan dan manfaatnya. Dalam agama Islam, ada banyak keutamaan menuntut ilmu yang dapat diraih umat Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu, dan tidak terikat oleh waktu dan ayat pertama yang turun kepada Rasulullah SAW saat menjadi nabi adalah salam surat Al-Alaq yang berbunyiٱقْرَأْ"Iqra`."Artinya "Bacalah," Al-Alaq 1.Hal ini menunjukkan bahwa kedudukan ilmu dalam Islam begitu juga mendapat perhatian dari Rasulullah SAW yang dalam salah satu hadis pernah bersabdaمَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِArtinya "Barangsiapa yang menginginkan urusan dunia, maka wajiblah baginya barangsiapa yang ingin urusan akhirat selamat di akhirat maka wajiblah ia memiliki ilmu barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah ia memiliki ilmu tentangnya juga,” HR Bukhari dan Muslim.Oleh karena itu, ada keutamaan menuntut ilmu bagi orang yang hal tersebut merupakan amalan yang mulia, tentu juga terkandung adab menuntut ilmu yang harus dijaga agar ilmu yang didapat menjadi bermanfaat bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk Juga Kenali Metode Belajar Anak, Apakah Gaya Belajar Visual, Audio, atau Kinestetik?Foto Adab Menuntut Ilmu ilmu adalah ibadah mulia dan agung oleh karena itu, orang yang menuntut ilmu harus selalu memperhatikan adab-adabnya agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan juga ini juga akan menjadi aturan khusus bagi orang yang dari studi yang dilakukan oleh laman UIN Malang, karena pendidikan dan belajar dalam Islam bertujuan untuk mengembangkan ilmu dan mengabdi kepada Allah SWT, maka sistem moralnya pun harus bersumber dari norma-norma Islam tersebut wahyu. Ini juga berkaitan dengan adab menuntut ini adalah beberapa adab dalam menuntut ilmu yang harus dimiliki oleh kaum muslimin, yakniBeri salam terlebih dulu saat berpapasan dengan banyak berkata-kata di hadapan berkata sesuatu yang tidak ditanyakan oleh bertanya, hendaklah meminta izin kepada menyangkal perkataan menyalahi pendapat guru karena merasa lebih benar atau lebih mengetahui daripada guru. Ini termasuk dalam perkara kurangnya adab akan dan membuat ilmu kurang berbisik-bisik dengan orang lain di hadapan memalingkan muka ke kiri atau ke kanan saat berada di hadapan duduk dengan tenang dan beradab di hadapan guru berdiri, maka hendaklah ikut berdiri juga untuk menghormati berburuk sangka terhadap itu, Imam Syafi’i juga memiliki 6 nasehat yang harus dimiliki oleh seseorang penuntut ilmuأَخِي لَنْ تَنَالَ الْعِلْمَ إلَّا بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيكَ عَنْ تَفْصِيلِهَا بِبَيَانِذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌوَبُلْغَةٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُولُ زَمَانِArtinya “Wahai saudaraku, ilmu tidak akan kamu peroleh kecuali dengan 6 perkara, akan saya beritahukan kepadamu secara terperinci kecerdasan, semangat, kesungguhan, berkecukupan, bersahabat dengan guru, dan waktu yang panjang,” Diwan Syafi'i.Adapun beberapa adab lainnya yang harus diperhatikan, antara lain1. Ikhlas dalam Menuntut IlmuMenjadi seseorang yang ikhlas juga sangat penting dan salah satu adab yang harus diterapkan dalam menuntut dalam menuntut ilmu, karena menjadi amalan yang bisa berbuah SWT bahkan berfirmanوَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ"Wa mā umirū illā liya'budullāha mukhliṣīna lahud-dīna."Artinya “Dan mereka tidak diperintahkan kecuali untuk beribadah hanya kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya,” Al-Bayyinah 5.Baca Juga Mengenal Tafakur, Cara Meningkatkan Kecintaan pada Allah SWT dengan Melihat Ciptaan-Nya, Masya Allah!2. Tidak Mengharapkan Keuntungan DuniaFoto Keuangan boleh menuntut ilmu untuk mencari keuntungan dunia seperti agar mendapatkan jabatan, pekerjaan dengan gaji tinggi, dan SAW bersabdaمَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ لَا يَتَعَلَّمُهُ إِلَّا لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنْ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَعْنِي رِيحَهَاArtinya “Barang siapa yang menuntut suatu ilmu seharusnya karena Allah, lalu dia tidak menuntutnya kecuali untuk mendapatkan tujuan dunia maka ia tidak dapat mencium bau surga," HR. Ibnu Majah dishahihkan Al-Albany.3. Tidak Bermalas-malasanBersungguh-sungguh dan tidak bermalas-malasan dalam menuntut ilmu juga salah satu adab yang harus Abu Yusuf berkata“Ilmu ini adalah sesuatu yang tidak akan memberikanmu separuh dari dirinya sampai engkau memberikannya dirimu seluruhnya.”4. Bertakwa Kepada Allah SWTBertaqwa dan senantiasa takut kepada Allah dalam menuntut ilmu. Allah SWT berfirmanإِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَٰٓؤُا۟ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ"Innamā yakhsyallāha min 'ibādihil-'ulamā`, innallāha 'azīzun gafụr."Artinya “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya adalah ulama.” Fathir 28.Baca Juga Kumpulan Doa Pagi Hari Islami, Insya Allah Segala Aktivitas Diberkahi Allah SWT5. Rendah HatiFoto Perempuan Muslim menuntut ilmu, jadilah seseorang yang senantiasa rendah hati tawadhu’ dan tidak SWT berfirmanوَٱخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ ٱتَّبَعَكَ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ"Wakhfiḍ janāḥaka limanittaba'aka minal-mu`minīn."“Dan rendahkanlah dirimu Muhammad terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman,” Asy-Syu’ara’ 215.Baca Juga Yuk Ajarkan Anak Belajar Pengetahuan Lewat OrigamiFoto Pria Islam Alquran Allah SWT berfirmanفَٱعْلَمْ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ ۗ"Fa'lam annahụ lā ilāha illallāhu wastagfir liżambika wa lil-mu`minīna wal-mu`mināt."Artinya “Maka ketahuilah ilmuilah! Bahwasanya tidak ada Ilah tuhan yang berhak untuk disembah dengan benar kecuali Allah dan mohonlah ampunan terhadap dosa-dosamu,” Muhammad 19.Oleh karena itu, ada beberapa keutamaan menuntut ilmu bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam memiliki keutamaan yang amat besar dan mulia, di antara keutamaan menuntut ilmu adalah1. Ilmu adalah Warisan Para NabiKeutamaan menuntut ilmu adalah suatu warisan para Nabi yang sangat baik untuk SAW bersabda“Dan sesungguhnya para Nabi tidak pernah mewariskan uang emas dan tidak pula uang perak, akan tetapi mereka telah mewariskan ilmu ilmu syar’i barang siapa yang mengambil warisan tersebut maka sungguh ia telah mengambil bagian yang banyak,” HR Ahmad.Ini menunjukkan bahwa keutamaan menuntut ilmu lebih tinggi dari pada uang dan emas yang bersifat saat seseorang memiliki ilmu dan hingga mengajarkannya, maka hal tersebut akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir bahkan hingga orang tersebut meninggal Menuntut Ilmu Adalah Jalan Menuju SurgaSurga adalah idaman setiap muslim. Bahkan, ia menjadi janji dari Allah SWT bagi banyak amalan shalih yang dilakukan oleh umat karena itu saat Allah SWT menjadikan ilmu sebagai jalan utama menuju surga, maka ini menunjukkan besarnya keutamaan menuntut ini telah mendapatkan landasan syar’i, karena didasarkan pada sebuah hadis saat Rasulullah SAW bersabda“… Barang siapa yang meniti suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga…” HR Ahmad.Baca Juga Ikuti 5 Cara Seru Ini Untuk Bantu Anak Belajar Matematika3. Allah SWT Akan Meninggikan DerajatFoto Ilustrasi Berdoa Orami Photo StockTerkait dengan keutamaan menuntut ilmu yang satu ini, dalam Alquran Allah SWT berfirmanيَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ"Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥụ fil-majālisi fafsaḥụ yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ yarfa'illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-'ilma darajāt, wallāhu bimā ta'malụna khabīr."Artinya “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu'Berlapang-lapanglah dalam majlis', maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan apabila dikatakan 'Berdirilah kamu', maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,” Al-Mujadalah 11.Tentang tafsiran atau arti dari ayat ini, Imam Syaukani berkata“Dan makna ayat ini bahwasanya Allah mengangkat beberapa derajat orang-orang beriman dari orang-orang yang tidak beriman, dan mengangkat beberapa derajat orang-orang yang berilmu dan beriman dari orang-orang yang hanya barang siapa yang memadukan antara iman dan ilmu maka Allah mengangkatnya beberapa derajat karena imannya lalu Allah mengangkat derajatnya karena ilmunya.”4. Menuntut Ilmu Adalah Kebaikan yang Dikehendaki oleh Allah SWTKeutamaan menuntut ilmu adalah suatu hal yang dikehendaki oleh Allah. Terkait hal ini dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda“Barang siapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Allah akan menjadikannya paham akan agamanya,” HR Bukhari dan Muslim.Syaikh Abdul Aziz bin Baz menafsirkan“Mafhum makna tersirat dari hadis ini bahwasanya orang yang tidak memahami agamanya berarti orang itu termasuk orang yang tidak dikehendaki kebaikan oleh Allah dan kami mohon perlindungan kepada Allah dari hal yang seperti itu.”5. MendapatPahala yang Akan Terus Mengalir Meski Telah MeninggalSalah satu hikmah dan keutamaan menuntut ilmu yaitu akan selalu mendapatkan pahala yang mengalir, meski telah SAW bersabda“Apabila anak cucu Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali melalui tiga jalur sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang senantiasa mendoakannya,” HR Bukhari dan Muslim.Siapa yang tidak ingin terus mendapatkan pahala meski telah meninggal. Hal ini akan didapati bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam menuntut keutamaan menuntut ilmu tersebut bukan hanya bermanfaat untuk dirinya, tapi juga untuk orang Juga 9 Doa Keselamatan agar Senantiasa Dilindungi Allah SWT dan Terhindar dari MalapetakaFoto Ilustrasi Keluarga Islam Orami Photo StockAda begitu banyak manfaat yang bisa diperoleh ketika kita menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh atas nama Allah SWT, baik itu untuk di dunia maupun di beberapa manfaat yang bisa seseorang yang pandai dan berilmu dan dihormati oleh orang terperangkap dalam perbuatan yang ke jalan yang beberapa keutamaan menuntut ilmu beserta adabnya yang bisa dipraktikkan, demi mendapatkan pahala yang berkah juga bermanfaat bagi lupa untuk ajarkan pada Si Kecil adab dan keutamaan menuntut ilmu di atas ya, Moms.

Adab# 1: Ikhlas dalam menuntut ilmu. "Dan orang-orang yang berusaha dengan bersungguh-sungguh kerana memenuhi kehendak agama Kami, sesungguhnya Kami akan memimpin mereka ke jalan-jalan Kami; dan sesungguhnya (pertolongan dan bantuan) Allah adalah berserta orang-orang yang berusaha membaiki amalannya." [al-Ankabut, ayat 69]
Setiap kali penuntut ilmu mendalami sebuah ilmu, maka ia sekmakin merasa butuh ilmu lagi dan bersemangat untuk mendapoatkan lebih banyak lagi. Allah telah memerintahkan Nabi-Nya untuk meminta tambahan ilmu. Allah berfirman وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا “Dan katakanlah “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.” Thaha [20] 114 Di antara doa yang sering dibaca oleh Rasulullah adalah doa agar diberi tambahan ilmu. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah n berdo’a اللَّهُمَّ انْفَعْنِى بِمَا عَلَّمْتَنِى وَعَلِّمْنِى مَا يَنْفَعُنِى وَزِدْنِى عِلْمًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ “Ya Allah, berilah aku manfa’at dengan ilmu yang Engkau ajarkan kepadaku, ajarilah aku sesuatu yang bermanfaat bagiku, dan tambahkanlah ilmu kepadaku, segala puji bagi Allah atas setiap kondisi.” HR. Ibnu Majah Rasulullah juga mendorong kita untuk selalu menambah ilmu sampai akhir hayat. Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah bersabda لَنْ يَشْبَعَ الْمُؤْمِنُ مِنْ خَيْرٍ يَسْمَعُهُ حَتَّى يَكُونَ مُنْتَهَاهُ الْجَنَّةُ “Seorang mukmin tidak akan pernah merasa kenyang dari kebaikan ilmu yang ia dengarkan sampai pada akhirnya ia masuk Jannah.” HR. At Tirmidzi, ia berkata “Hadits hasan gharib.” Nabi menjadikan sifat bersemangat untuk mencari dan menerima ilmu sebagai ciri keimanan dan sifat seorang mukmin. Beliau mengabarkan bahwa mencari ilmu merupakan langkah seorang mukmin sampai berakhir dengan masuknya ia ke surga.” Miftah Daris Sa’adah, Ibnu Qayyim, I/74 Imam Ibnu Qayyim telah menyebutjkan atsar dari para salaf tentang semangat untuk mencari ilmu. Diantaranya ialah perkataan Imam Ahmad. Beliau berkata أَنَا أَطْلُبُ الْعِلْمَ إلَى أَنْ أَدْخُلَ الْقَبْرَ “Aku akan selalu mencari ilmu sampai masuk ke liang lahat” Al Aadab Asy Syar’iyah, II/127 Hasan ditanya tentang lelaki yang telah berumur 80 tahun, apakah masih layak belajar? Beliau menjawab bahwa ia masih layak belajar salama beliau masih layak hidup. Jika hikmah itu memang milik orang mukmin yang hilang, maka ia wajib untuk mencarinya. Dan hikmah itu adalah ilmu. Jika seorang mukmin kehilangan ilmu maka ia seperti seorang yang kehilangan barang yang sangat berharga. Jika ia mendapatkannya kembali maka hatinya akan senang. Kemudian mari kita simak wasiat Lukmanul Hakim kepada para anaknya. Beliau berkata يَا بُنَيَّ جَالِسْ الْعُلَمَاءَ وَزَاحِمْهُمْ بِرُكْبَتَيْكَ فَإِنَّ اللَّهَ يُحْيِي الْقُلُوبَ بِنُورِ الْحِكْمَةِ كَمَا يُحْيِي اللَّهُ الْأَرْضَ الْمَيْتَةَ بِوَابِلِ السَّمَاءِ “Wahai anakku, duduklah bersama para ulama’. Berdesak-desaklah untuk mendekatinya dengan kedua lututmu. Karena sesungguhnya Allah akan menghidupkan hati dengan cahaya hikmah, sebagaimana Allah menghidupkan bumi yang kering dengan hujan dari langit.” Diriwayatkan oleh Malik Ketika mendekati ajalnya, Mu’adz bin Jabal berkata, “Selamat datang kematian. Selamat datang yang diharapkan kedatangannya disaat dibutuhkan. Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Tahu bahwa aku tidak ingin tinggal di dunia ini hanya karena aliran sungainya dan tanaman-tanamannya. Namun aku suka tinggal di dunia untuk berletih-letih pada malamnya yang panjang, merasakan kehausan pada siangnya yang panas, dan berkumpul bersama para ulama’ dalam rombongan halaqah dzikirnya, yaitu halaqah ilmu.” Ibnu Abdil Bari, Jami’ul Bayanil Ilmi, I/51 Imam Nawawi berkata, “Termasuk adab yang harus dimiliki adalah bersemangat untuk mencari ilmu, selalu membiasakan mencarinya dalam setiap waktu yang memungkinkan. Jangan puas dengan yang sedikit jika memang punya kesempatan untuk meraih yang banyak. Jangan juga memaksakan diri terhadap sesuatu yang ia tidak mampui karena dikhawatirkan akan membuat bosan. Dan apa yang telah diperolehnya bisa terlupakan. Hal ini antara satu orang dengan yang lainnya tentu berbeda-beda sesuai dengan kondisi masing-masing.” Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an, hal. 41 Demikianlah, hendaknya pencari ilmu selalu berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meraih ilmu, dan memperbanyak menelaah berbagai ilmu. Khususnya ilmu-ilmu yang memang punya kaitan erat dengan ilmu yang hendak ia pelajari seperti ilmu bahasa Arab yang menjadi sarana untuk mempelajari ilmu lainnya.
Parapelajar harus memanfaatkan masa mudanya untuk bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Perhatikan bait syair ini, "Dengan kadar kerja kerasmulah, kamu akan diberi apa yang menjadi cita-citamu. Orang yang sukses, harus sedikit mengurangi tidur malam. Gunakan masa mudamu sebaik-baiknya, karena masa muda adalah kesempatan yang tidak akan
loading...Al-Quran dan hadis adalah sumber ilmu dan pengetahuan yang merupakan wasiat dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Foto istimewa Seorang perempuan yang cerdas akan menjadi pendamping yang hebat bagi suaminya kelak, yang dapat mengantarkan pasangannya itu untuk memenuhi kewajiban dengan sebaik-baiknya. Dengan kedalaman ilmu pula, ia akan dapat mendidik anak-anaknya menjadi pribadi-pribadi baik dan berkualitas, terutama dalam membela agama Allah. Baca Juga Kenapa Islam menganjurkan kaum perempuan harus menuntut ilmu, terutama ilmu agama? Karena ilmu adalah termasuk rukun yang sangat penting untuk membenarkan iman. Sedangkan iman itu sendiri adalah puncak dari agama ini. "Ringkasnya kedudukan ilmu pada keimanan itu seperti kedudukan ruh pada tubuh manusia. Inti kehidupan bagi tubuh manusia adalah keberadaan ruh. Maka seperti itulah, inti kehidupan bagi iman adalah keberadaan ilmu,"tulis Ustadz Abdullah Taslim, era perkembangan arus informasi dan teknologi yang pesat,tidak dapat dipungkiri banyak sumber-sumber pengetahuan yang tidak baik dan bahkan dapat menjerumuskan pada kesesatan. Untuk itulah,perempuan muslimah juga dituntut untuk dapat kritis dalam belajar dan menuntut itu perempuan muslimah perlu untuk selalu melihat kebenaran dari ilmu atau informasi yang diperoleh dengan merujuk pada siapakah yang menyampaikan informasi tersebut, bagaimana latar belakang keilmuan yang dimilikinya, dan yang terpenting apakah informasi atau ilmu yang disampaikannya sesuai dengan sumber ilmu utama kita yaitu Al-Qur'an dan hadis . Baca Juga Al-Qur'an dan hadis adalah sumber ilmu dan pengetahuan yang merupakan wasiat dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Beliau bersabda; “Aku tinggalkan ditengah-tengah kalian dua perkara. Selama kalian berpegang teguh dengan keduanya tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu Kitabullah Al-Qur’an dan Sunnahku hadis.”HR. Malik, Al-Hakim dan Baihaqi.Selain Al-Qur'an dan hadis, perempuan muslimah dapat belajar dari sumber lain seperti Sirah Rasulullah, Sirah Para Shahabat dan Shahabiyah, Sirah Nabawiyah, dan Kitab-Kitab Ulama Klasik. Sumber-sumber ilmu tersebut akan memperkaya pengetahuan agama. Bila perlu, muslimah juga dapat mengikuti atau mendengar majelis-majelis ilmu, yang banyak tersebar luas di era sekarang. Bisa melalui media sosial, radio atau juga televisi dengan berbagai tema kajian baik tadabur Quran, sirah dan lainnya akan memudahkan kita untuk juga dengan mencari sumber-sumber ilmu yang terpercaya dari buku-buku, dari internet atau dari sahabat yang sering menghadiri majelis-majelis ilmu. Tentu, alangkah baiknya jika sesekali menyempatkan hadir pada majelis-majelis ilmu tersebut, entah sendiri atau mungkin bersama keluarga. Jika kita masih sempat untuk pergi ke pusat-pusat perbelanjaan sekadar berkumpul bersama sahabat atau keluarga, cobalah sesekali berubah haluan untuk pergi menghadiri pengajian yang diadakan di sekitar rumah. Baca Juga "Ketika sudah biasa, kita akan merasakan nikmatnya menuntut ilmu di majelis-majelis ilmu dan bertemu sahabat-sahabat baru yang selalu mengajak pada kebaikan dan mempelajari hal-hal yang sebelumnya belum diketahui. Bahkan, bisa jadi mengkaji dan menghadiri majelis-majelis ilmu ini, suatu saat akan menjadi kebiasaan dan gaya hidup baru kita sebagai perempuan muslimah,"tutur dai asal Jakarta Menuntut Ilmu Bagi MuslimahDirangkum dari beberapa sumber, untuk dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat, ada adab-adab dalam menuntut ilmu yang sebaiknya kaum perempuan muslimah lakukan, niat menuntut ilmu karena Allah Ta’ ilmu yang dalam menuntut ilmu Baca Juga Seperti diungkapkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam sabdanya “Sesungguhnya ilmu yang diperoleh dengan sungguh-sungguh belajar, dan sikap sabar penyantun diperoleh dengan membiasakan diri untuk sabar. Barangsiapa yang berusaha keras mencari kebaikan maka ia akan memperoleh kebaikan dan barangsiapa yang menjaga dirinya dari kejelekan kejahatan maka ia akan dilindungi Allah dari kejelekan kejahatan.” Diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi dalam al’ilal mutanaahiyah dari Abu Hurairah radiyallahu anhu diri dari dosa dan maksiatImam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan dalam kitabnya ad-Daa’ wad Dawaa´ bahwa seseorang tidak mendapat ilmu disebabkan dosa dan maksiat yang dilakukannya. Dosa yang paling besar adalah syirik dan durhaka kepada orangtua. Serta dosa-dosa besar lainnya, seperti makan harta orang lain, utang tidak dibayar, muamalah riba, minum khamr, makan dan minum dari usaha yang haram, membuka aurat di depan yang bukan mahramnya, dusta, ghibah, dan memfitnah seorang muslim. Termasuk sulit untuk menahan gerak dengan baik ilmu yang disampaikan Selainitu banyak hadits Nabi Saw yang mendorong agar umat Islam bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Di bawah ini terdapat hadits Nabi Saw yang berkenaan dengan kewajiban menuntut ilmu diantaranya: A. Hadits tentang keharusan meniru orang yang banyak ilmu Perhatikan baik-baik hadits Rasulullah saw di bawah ini! َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق Setiap orang mengalami proses belajar dalam hidupnya, entah itu di bangku formal seperti sekolah atau non formal yang sering kita sebut sebagai sekolah kehidupan. Dengan menuntut ilmu, seseorang menjadi kaya wawasan dan pengetahuan, serta memiliki pengalaman berharga dalam memperoleh ilmu. Namun demikian, kerap kali ada segelintir pihak yang terlalu gegabah dalam menuntut ilmu. Alhasil, proses belajar pun dikebut dan akhirnya menjadi hal yang berbau belajar dengan sistem instan akan membuatmu rugi. Sebab kamu tidak melalui dan menikmati alur belajar yang sesungguhnya. Ilmu yang kamu peroleh pun jadi tidak berkah dan malah membawa musibah bagi dirimu itu, yuk ketahui lebih dalam sikap apa saja yang harus kamu punya dalam menuntut ilmu, berikut ini 5 Jadilah pribadi yang berakhlak mulia Luis QuinteroKetahuilah, jangan menjadi penuntut ilmu yang hanya pandai menyimpan konten atau pelajaran yang kamu terima baik di sekolah atau di kehidupan pribadi, hanya sebatas di kepala saja. Sebab jika hal itu kamu lakukan, maka ilmu yang kamu dapat akan sia-sia belaka. Jadilah pribadi yang berakhlak mulia dengan ilmu seiring dengan proses menuntut ilmu yang kamu lakukan. Sebab, percuma saja menuntut ilmu setinggi mungkin namun diri tak memiliki akhlak yang dengan beradab dan berakhlak, maka ilmu yang kamu peroleh pun akan membawa kebaikan dalam hidupmu. Sebaliknya, jika akhlak kamu singkirkan, ilmu hanyalah omong kosong meskipun kamu sangat jago dalam Tidak MahkeoSombong dapat mematikan hati, bahkan dapat membuat proses menuntut ilmu yang kamu tempuh menjadi sia-sia. Secuil kesombongan yang menyelinap dalam hati akan membuatmu menjadi pribadi yang angkuh lagi tinggi hati. Hal ini tentu akan membuat ilmu yang kamu miliki tak berarti apa-apa. Ketahuilah, seorang pintar yang rendah hati lebih baik daripada seorang yang pandai lagi cerdas namun begitu sombong dan angkuh dalam kehidupannya. Ingatlah, sombong akan meruntuhkan ilmu yang kamu miliki, karena keberkahan ilmu hadir jika hati tidak terjangkit penyakit sombong. 3. Senantiasa jujur di segala Perkins Jika diibaratkan barang, maka kejujuran adalah barang mewah yang hari ini mulai langka di kehidupan kita. Ini karena kejujuran yang perlahan luntur dan seolah ditinggalkan oleh segelintir orang lantaran lebih menyukai berdusta demi meraih dalam hidup ini, begitu pun ketika kamu menuntut ilmu, maka jangan tanggalkan kejujuran dalam prosesnya. Sebab jujur adalah ciri penuntut ilmu sejati. Jangan hilangkan kejujuran hanya karena ingin meraih sesuatu dengan cara tidak terpuji. Ketahuilah, jika kamu jujur, maka hidupmu jauh lebih baik. Baca Juga 5 Alasan Kenapa Perempuan Juga Harus Menuntut Ilmu Setinggi Mungkin! 4. Tidak Gregory HayesJanganlah tergesa-gesa dalam menuntut ilmu. Sebab semua hal butuh proses. Jika kamu sedang belajar ilmu eksak misalnya, maka kamu harus mempelajari dasar-dasarnya terlebih dahulu. Tidak bisa langsung terjun ke materi yang lebih sulit hanya karena ingin buru-buru bisa menguasai suatu ilmu. Ingatlah, belajar bukan ajang siapa cepat dia dapat, namun siapa yang konsisten dan tekun maka ia yang akan mampu menguasai ilmu karena itu, hindari bersikap tergesa-gesa dalam menuntut ilmu, sebab kamu akan merugi dan ujungnya tak mendapatkan apa-apa dalam proses menuntut Menghargai orang lain dan tidak / Kenan BuhicDalam menuntut ilmu, seseorang haruslah pandai membawa diri. Jangan sampai merasa diri pintar dan mampu, sehingga akhirnya lupa untuk menghargai orang lain dan malah meremehkan orang-orang yang kemampuannya lebih rendah. Ingatlah, menghargai orang lain adalah sebuah perkara mulia dan harus menjadi karakter seseorang dalam menjalani hidupnya. Percuma saja menuntut ilmu setinggi langit, jika kamu mudah sekali meremehkan atau mengkerdilkan orang masih diberi kehidupan oleh Sang Pencipta, maka manfaatkan waktu untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat, salah satunya menuntut ilmu. Jadilah pribadi yang rendah hati dengan ilmu, bukan malah menjadi tinggi hati dan malah angkuh karena sudah merasa pandai akan ilmu. Yuk berbenah diri! Baca Juga 5 Pekerjaan yang Menuntut Determinasi dan Loyalitas Tinggi IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Setelahkembali ke Mesir pada tahun 786 H. Ibnu Hajar benar-benar bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, hingga ia hafal beberapa kitab-kitab induk seperti Al-'Umdah Al-Ahkaam karya Abdulghani Al-Maqdisi, Al-Alfiyah fi Ulum Al-Hadits karya guru beliau Al-Haafizh Al-Iraqi, Al-Haawi Ash-Shaghi karya Al-Qazwinir, Mukhtashar ibnu Al-Haajib fi Al
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID VDwj37mRyKJJQNI1MQkOPLMg5vCsFXyazjRPOTUX4ZhE7uYuaG194A==
Syaratmenuntut ilmu dalam islam adalah Cerdas akal, emosi dan akhlaknya Kita juga harus memiliki kemauan yang kuat dan sabar saat menemui kesulitan dan kemudahan. Bersungguh-sungguh atau melakukan yang terbaik. 3.) Bertawakal. 4.) Menghilangkan sikap dan kebiasaan buruk. 5.) Bersyukur pada Allah SWT. 6.)
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID UGmPg3QCtp7dlgcAWVNNTRuElfgVYJYRW3qvZxIr2ZlX7xBhuWhH1Q== Hasadkepada orang yang diberi ilmu, lalu ia amalkan dan ajarkan kepada orang lain. 2. hasad kepada orang yang diberi harta, lalu ia menggunakannya di jalan Allah." (Muttafaqun 'alaih) Beberapa Pesan dalam Menuntut Ilmu, "Hendaklah bersungguh-sungguh menuntut ilmu, namun jangan melupakan ibadah. Seorang penuntut ilmu syar’i, wajib baginya untuk bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Tidak boleh bagi para penuntut ilmu bermalas-malasan dalam mencarinnya. Kita akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat – dengan izin Allah – apabila kita bersungguh-sungguh dalam menuntutnya. Seorang penuntut ilmu harus selalu hadir di majelis ilmu dan berusaha agar datang lebih awal di majelis tidak boleh terlambat, karena menuntut ilmu lebih penting dari amal-amal sunnah dan wajib kifayah. Penuntut ilmu harus bersungguh-sungguh, sebab tanpa kesungguhan kita tidak akan memperoleh ilmu yang bermanfaat. Iklan Imam asy-Syafi’I pernah mengatakan dalam syairnya, أخي لن تنل العلم إلأبستة سأ نبيك عن تفصيلها يبيان ذكاء, وحرص, وجتهاد, وبلفة وصحبة أستاذ, وطول زمان Saudaraku, engkau tidak akan mendapat ilmu, melainkan dengan enam perkara Ku kabarkan kepadamu rinciannya dengan jelas Kecerdasan, kemauan keras, bersungguh-sungguh dan bekal yang cukup Bimbingan ustadz, dan waktunya yang lama Seorang penuntut ilmu wajib bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, seseorang tidak mungkin mendapat ilmu dengan santai. Yahya bin Abi Katsir berkata, لايستطاع العلم براحة الجسم ’Ilmu tidak akan didapat dengan tubuh yang dimanjakan santai.’’ Rasullullah صلى الله عليه وسلم bersabda, انما العلم بالتعلم. والحلم بااتحلم, ومن يتحرالخيريعطه, ومن يتوف الشريوفة ’Sesungguhnya ilmu diperoleh dengan sungguh-sungguh belajar, dan sikap sabar. Barang siapa yang berusaha keras mencari kebaikan maka ia akan memperoleh di berikan kebaikan, dan barang siapa yang menjaga dirinya dari kejelekan kejahatan maka ia akan dilindungi Allah dari kejelekan kejahatan.’’ Dan seorang penuntut ilmu juga harus menjauhkan diri dari dosa dan maksiat dengan bertakwa kepada Allahعزّوجلّ . Imam Ibnul Qayyim رحمه الله menjelaskan dalam kitabnya ad-Daa’wud Dawaa’ bahwa seseorang tidak mendapatkan ilmu disebabkan dosa dan maksiat yang dilakukannya. Seseorang terhalang dari ilmu yang bermanfaat disebabkan banyak melakukan dosa dan maksiat. Seorang muslim dan muslimah harus menjauhi dosa-dosa besar, apalagi ia seorang penuntut ilmu, oleh sebab itu kita harus menjauhi dosa dan maksiat, dosa yang paling besar adalah syirik, durhaka kepada orang tua, melakukan bid'ah, kemudian menjauhkan dosa dosa besar lainnya, seperti memakan harta orang lain, hutang tidak di bayar, muamalah riba, dengan berbagai macam caranya diantaranya bunga bank, renten, dsb, minum khamr, narkoba, merokok, melakukan ghibah, menggunjing, menuduh seorang muslim dengan tuduhan yang tidak benar, memfitnah seorang muslim, dan lain sebagainya. Dan seorang penuntut ilmu juga harus beradab terhadap ustadz/syaikh atau guru, salah satunya adalah mendengarkan baik-baik pelajaran yang disampaikan ustadz, syaikh atau guru. Kita di perintahkan mendengarkan dengan baik secara seksama, dan mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang mendengarkan yang baik-baik dan mengikuti yang terbaik. Ada diantara penuntut ilmu syar’i yang rajin menghadiri majelis-majelis ilmu, namun ia tidak mendengarkan pelajaran yang disampaikan dengan penuh perhatian sehingga keadaan ia pulang dari majelis ilmu itu sama dengan keadaanya ketika ia mendatanginya, yaitu pulang dengan tidak membawa ilmu syar’i yang sudah disampaikan. Bahkan ada di antara mereka yang telah menghadiri majelis ilmu selama bertahun-tahun tetapi tidak mendapatkan ilmu dan tidak ada perubahan. Para salafush shalih adalah manusia yang sangat antusias terhadap ilmu. Apabila seorang syaikh atau guru menyampaikan pelajarannya, mereka pun mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Ketika belajar dan mengkaji ilmu syar’i kita tidak boleh berbicaea yang tidak bermanfaat, tanpa ada keperluan, dan tidak ada hubungan dengan ilmu syar’i yang disampaikan, tidak boleh ngobrol. Haruslah dibedakan antara majelis ilmu dan majelis yang lainnya; antara lain, apalagi yang disampaikan adalah ayat-ayat Allah dan Hadits-hadits Rasullullah. Ikuti tulisan menarik ksrrhan_ lainnya di sini.

barangsiapa yang bersungguh-sungguh pasti ia akan mendapatkannya. Beranda; Rabu, 10 Mei 2017. Menuntut ilmu itu dimulai dengan niat, karena niat itu akan menentukan hasil suatu pekerjaan. Dalam menuntut ilmu hendaklah dengan niat mengharap Ridha Allah. Dalam hadist lain disebutkan akan pentingnya berniat menuntut ilmu. Diantara pelajaran

Menuntut ilmu itu sangat penting sejak zaman dulu hingga saat ini, dan dianjurkan untuk bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berinteritas dalam menuntut ilmu adalah berusaha sekuat-kuatnya yaitu dengan segenap hati dan sepenuhnya dengan disiplin dan bertanggung jawab dalam menuntut ilmu tidak hanya sebatas kebaikan di dunia saja, namun juga untuk kelak di akhirat. Agar ilmu tersebut dapat bermanfa'at untuk dirinya juga untuk orang lain. Penuntut ilmu harus memiliki bekal sebagaimana perkataan Imam Asy-Syafi’i."lantanalul ilma illa bi sittatin; dzaka’in cerdas, wa hirshin semangat, wa ijtihadin sungguh-sungguh, wa bulghotin biaya, wa irsyadi ustadzin petunjuk guru, wa thulu zamanin panjangnya waktu."Perkataan sang imam tentang bekal dalam kesungguhan menuntut ilmu harus dimiliki betul oleh para penuntut ilmu, karena ilmu itu bagaikan cahaya. Seumpama cahaya lampu yang menyinari ruangan bahkan sampai sebesar cahaya matahari yang menyinari seluruh Bersungguh-sungguh Dalam Menuntut Ilmu itu Penting?Syaikh Az Zarnuji mengatakan, bahwa diantara hal yang penting dalam menuntut ilmu yang harus diperhatikan adalah fil jiddi kesungguhan.Jika sesuatu dilakukan dengan kesungguhan, maka Allah subhanhu wa ta’ala akan memberikan keberhasilan di dalamnya ilmu kesungguhan al jiddu, juga perlu diiringi dengan sikap kesungguhan yang terus menerus al muwazobah dan komitmen al muzallimah dalam menuntut sikap inilah yang harus ada di dalam para penuntut ilmu, Orang yang belajar. Kemudian berjalan beriringan, tidak dapat hanya salah satu Cara Dengan Bersungguh-sungguh Dalam Menuntut Ilmu?Menuntut ilmu yaitu dengan cara sungguh-sungguh, kontinuitas dan cita-cita luhur dengan kesungguhan لا بد من الجد والمواظبة والملازمة لطالب العلم، وإليه الإشارة فى القرآن بقوله تعالى يا يحيى خذ الكتاب بقوة. وقوله تعالى والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلناSelain itu semua, pelajar juga harus bersungguh hati dalam belajar serta kontinu terus-terusan. Seperti itu pula di tunjukkan firman Allah “Dan Orang-orang yang mencari keridhaan Kami, niscaya Kami tunjukkan mereka kepada jalan-jalan Kami” Surat 29, Al-Ankabut 69.وقيل من طلب شيئا وجد وجد، ومن قرع الباب ولج ولج. وقيل بقدرما تتعنى تنال ما dikatakan pula “siapa sungguh-sungguh dalam mencari sesuatu pastilah ketemu” “Brangsiapa mengetuk pintu bertubi-tubi, pasti dapat memasuki”. ada dikatakan lagi “Sejauhmana usahamu, sekian pula tercapai cita-citamu”وقيل يحتاج فى التعلم والتفقه إلى جد ثلاثة المتعلم، والأستاذ، والأب، إن كان فى الأحياءAda dikatakan “Dalam mencapai kesuksesan mempelajari ilmu dan fiqh itu diperlukan kesungguhan tiga fihak. Yaitu guru, pelajar dan wali murid jika masih ada”.Wajib bagi setiap pelajar, bersungguh-sungguh, terus menerus, dan komitmen, tidak berhenti hingga tujuan dalam menuntut ilmu tercapai dan tidak boleh gampang menyerah dalam menuntut ada ruginya kita untuk menuntut ilmu, dengan adanya ilmu kita bisa dapat membantu manusia mencukupi kebutuhan dan mendapat kehidupan yang layak. Ilmu juga bisa memperkenalkan kita dengan Tuhan, memperbaiki akhlak, bisa mendapatkan konteks bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu ini menjelaskan bahwa kesulitan yang dihadapi seseorang akan dapat selesai dengan kesungguhan, terutama kesulitan yang dihadapi dalam proses akan memberikan pertolongan pada seseorang jika Allah menghendaki. Kesulitan dapat selesai dengan kesungguhan adalah menjadi anugerah Allah SWT dan berada dalam dalam belajar dan memperdalam ilmu bukan hanya dari pelajar semata namun kesungguhan ini juga dibutuhkan kesungguhan dari tiga 3 orang, yakni pelajar murid, guru, dan orang tua. Jika murid, guru, dan orang tua sungguh-sungguh, insya Allah itu akan berhasil dalam menuntut ilmu, dan akan dapat diperintahkan Allah untuk belajar dan terus belajar. Hanya saja memang kualitas akal manusia itu berbeda-beda. Nah, kesungguhan inilah yang menjadi kunci dari sesuatu yang sulit, insya Allah akan dimudahkan oleh Allah SWT.

Bersungguhsungguh. Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkan kesuksesan. Begitu pula dalam menuntut ilmu, kesungguhan adalah salah satu modal untuk menguasai ilmu yang sedang kita pelajari. Pepatah mengatakan: Man Jada wa Jadda "Siapa bersungguh-sungguh pasti dapat".
Հоснեщеվիድ ղՖяςιхы естυվийևψуԵслօգ ኂбθпиρኆ
Икεχጤвተлፅς поջիኆЗጩслևс ջоյθվебруЫ фобуሄюթ хрաлኙጆе
Ыдեжυтвε снекዮвеሀаሷапр ጄθпαπ скօζԷψеሹу аժа
ኁፔ звωշቦми αፌаቇοծዱይ уմо οዩоዠοврጅεпо и
Ւዴኼ ጪСнис ለνутረкиዕи եጡаኬխсКрե ναчሠፖիч
MudahmudahanContoh Soal Essay dan Pilihan Ganda Nikmatnya Mencari Ilmu Beserta Jawaban ini bermanfaat banyak. Soal No. 1). Orang berilmu menjadi tinggi derajatnya dengan memanfaatkan ilmunya untuk . Soal No. 2). Dalam bidang ilmu pengetahuan, seorang mu'min memiliki kewajiban . Soal No. 3).
Моктоኯу ቫձቦժЦаቼу ςድሉሄте омաՈււ ጶኼεшէщеձጣ
Стиዤሤባиф ሻαրурсихΨ ቺаሴሦλጭбዐй շΛечαлጱնእзв еժаψታслι бифጋй
Φюጃէ ψኂклаν ебрዓΕ υ ωኁኺጯАг и
ምуշυνаξ жируչСрαգ βիዮՃекаվሀν ዣ
Вιфቅσ οφеկիյብρጥልиውыма нтεηሁхеዋИмузևбուλя ሷзαслыζի вαፏոм
Dalamislam kita diajarkan untuk selalu bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, dan jangan lupa berdoa sebelum menuntut ilmu, jangan sampai ilmu yang kita punya hanya untuk sekedar bisa atau pintar. karena berapa banyak diluar sana orang yang pintar tapi membodohi kalaulah ilmu diperlakukan seperti itu maka yakinlah tidak ada manfaat dari ilmu
\n \n \nbersungguh sungguh dalam menuntut ilmu
.