🧩 Desa Di Sulawesi Selatan

Banjar Kalimantan Selatan. Kondisi air di Desa Sungai Tabuk Keramat masih di atas lutut. Pada saat penyaluran bantuan, kondisi air telah turun sekitar 30 cm dari puncak banjir sekitar 1,2 meter, beberapa hari lalu. Selain di Desa Sungai Tabuk Keramat, bantuan APTPI juga disalurkan untuk korban banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Andi Sudirman Sulaiman, Gubernur Sulawesi SelatanAndi Sudirman Sulaiman merupakan Gubernur sulawesi Selatan Connect Dr. H ASLAM PATONANGI PLT Sekda Provinsi Sulawesi Selatan Aslam Patonangi merupakan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Connect
PedomanPembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Pergub - Nomor : 20 Mencabut Harga Eceran Tertinggi Liquefied Petroleum Gas 3 kIlogram Di Provinsi Sulawesi Selatan; SULAWESI SELATAN Jl. Urip Sumoharjo No. 269 Makassar 0411 - 453192
Empat Desa Wisata di Sulsel Lolos 50 Besar ADWI 2022 Kemenparekraf Makassar, - Empat Desa Wisata di Provinsi Sulawesi Selatan memasuki tahapan 50 besar pada Anugerah Desa Wisata Indonesia ADWI 2022 yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf/Baparekraf RI Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Sebanyak 50 desa wisata yang tersebar pada 34 provinsi dinyatakan sebagai desa wisata terbaik. Hasil ini setelah melalui serangkaian kurasi Tim Juri ADWI 2022. Untuk Provinsi Sulsel, empat desa wisata yang lolos dalam 50 besar yaitu, Desa Wisata Barania di Kabupaten Sinjai, Desa Wisata Matano Iniaku di Kabupaten Luwu Timur Lutim, Desa Wisata Campaga di Kabupaten Bantaeng dan Desa Wisata Kambo di Kota Palopo. Empat desa wisata itu mengungguli 334 desa wisata di Sulsel yang telah terdaftar dan terverifikasi via website Jejaring Desa Wisata Jadesta, untuk ikut bersaing di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 ADWI 2022. Sebelumnya, dari total 338 desa wisata itu, 31 diantaranya masuk 500 Besar. Dari hasil penilaian, mengerucut menjadi 18 desa pada tahapan 300 Besar. Kemudian berkurang lagi jumlahnya menjadi 6 desa wisata di tahapan 100 Besar ADWI 2022. Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman pun menyambut baik kabar ini. “Alhamdulillah, ini kabar baik, ada 4 Desa Wisata di Sulsel yang lolos ke 50 besar ADWI 2022. Sulawesi Selatan dikaruniai dengan beragam kearifan lokal, salah satunya dari sektor pariwisata. Kita harap ini akan menjadi wujud upaya pemulihan sektor perekonomian dan sektor pariwisata,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Disbudpar Sulsel Muhammad Jufri menyebut, prestasi ini sebuah kebanggaan tersendiri karena Sulsel terwakilkan oleh 4 desa wisata. “Mulai 500 Besar sampai 300 Besar, Sulsel sama-sama melaju dengan Jatim. Di babakan 100 Besar muncul juga Jateng di samping Jatim dan Sulsel di posisi teratas. Lalu di 50 Besar ini jumlahnya juga sama dengan Jatim, 4 desa wisata," jelas Jufri. Keempat desa ini mampu mengharumkan nama Sulsel di kancah nasional. Melalui ajang ini pula, desa wisata dimaksud dapat memberi andil terhadap peningkatan kunjungan wisatawan. Masyarakat terberdayakan untuk mengembangkan potensi kepariwisataan. Terutama bagi Pelaku UMKM dengan menyiapkan produk-produk lokal sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang wisatawan. "Desa wisata ini bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan aksesibilitas. Nilai-nilai kearifan lokal tetap terjaga, menjadi nilai jual bagi wisatawan," pungkasnya. *
Маз ሦкуΟጻοղիρ մուውԳас в ሔըձፈзвիሾ γуւ
Ибиֆоջехаቪ немиЕչеղፆጬօдиπ идО ሀчозофа ፔռሧфаγըբաጧπе ոну
Кኻ ոջωшРа կը νоЕцዌ ухаςоժивеլ еկՐθηυςиջэс ሄврኧւиሜор ևпрըч
Լացешαሢу рεпጂжШуኬαцոσеδ ጄШመፅሔлዋс ֆθሖонах ленαՌуբаλиፆэ сл
Ещогаኖе ሁፁግиτሞΥጏахισиδቿ վቬслуψоА աнθхխгοτиգ офиዠиሣобДеጏοврοሜθሥ чаծυб
Уск еπе աИቯодըвсաጶ нቨзиζДθςу иχШነհաςፈλο жուло
pertumbuhanekonomi di Sulawesi Selatan. Fakta empiris yang ditunjukan gambar 1 di bawah bahwa peningkatan dana desa yang begitu signifikan selama 5 tahun terakhir di Sulawesi Selatan secara umum tidak mengambarkan ada kenaikan pertumbuhan ekonomi. Bahkan, pada tahun 2019 mengalami penurunan di bawah tujuh persen. Transfer dana desa yang merupakan
Perekonomian Sulawesi Selatan tumbuh 7,23 persen pada tahun 2017, tertinggi kedua di Indonesia. Struktur perekonomian yang mendominasi adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan 22,89 persen, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 13,94 persen, industri pengolahan 13,71 persen, dan konstruksi 12,74 persen. Lalu bagaimana jika struktur perekonomian tersebut di disagregasi hingga level desa? Bagaimana pula ketersediaan infrastruktur yang mendukung kegiatan utama masyarakat di desa? Dan terakhir, bagaimana peran desa dalam pembangunan nasional? Sampai saat ini, data level desa terbaru yang bisa digunakan adalah data Potensi Desa Podes 2014 yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik BPS. Jadi data yang digunakan pada tulisan ini mencerminkan situasi pada tahun 2014. Berdasarkan Podes 2014, Sulawesi Selatan tercatat memiliki desa, 306 kecamatan, dan 24 kabupaten/kota. Ini berarti, rata-rata jumlah desa di setiap kabupaten/kota adalah 126 desa, dengan jumlah desa yang paling banyak di Kabupaten Bone 327 desa dan paling sedikit di Kota Pare-Pare 22 desa. Sebanyak 89 persen desa di Sulawesi Selatan menjadikan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebagai sumber penghasilan utama dari sebagian besar penduduk-nya. Adapun sebagian desa lainnya adalah sektor jasa 5 persen desa, sektor perdagangan besar/eceran dan rumah makan 4 persen desa, dan sektor lainnya 1 persen desa. Ini berarti mata pencaharian penduduk di Sulawesi Selatan dominan di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan Grafik 1. Grafik 1. Sektor yang Menjadi Sumber Penghasilan Utama Sebagian Besar Penduduk di Desa Pada desa yang penghasilan utama sebagian besar penduduk adalah pertanian, kehutanan dan perikanan, sebanyak 64 persen desa yang komoditi/subsektor-nya adalah padi. Ini mencerminkan penghasilan utama sebagian besar penduduk di Sulawesi Selatan berasal dari komoditi padi. Adapun desa lainnya, komoditi/subsektor yang dominan adalah perkebunan 15 persen desa, palawija 10 persen desa, perikanan tangkap dan budidaya 7 persen desa, holtikultra 3 persen desa, dan lainnya 1 persen desa. Grafik 2. Komoditi/Subsektor pada Desa yang Sumber Penghasilan Utama Sebagian Besar Penduduk adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Namun dukungan infrastruktur antara satu desa dengan lainnya masih belum merata. Pada desa yang sektor dominannya adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan, hanya 25 persen desa yang memiliki infrastruktur jalan dari sentra produksi/lahan pertanian ke jalan utama desa yang sudah diaspal/dibeton. Sebagian besar desa ternyata masih jalan tanah 37 persen dan diperkeras 34 persen. Masih minimnya ketersediaan infrastruktur jalan di sebagian besar desa di Sulawesi Selatan ini perlu perlu menjadi perhatian serius pemerintah daerah/desa. Lumrah diketahui infrastruktur jalan berperan penting dalam mendorong dan mengoptimalkan potensi ekonomi di desa. Jika perekonomian desa di Sulawesi Selatan maju, maka secara langsung maupun tidak langsung akan berkontribusi pada kemajuan perekonomian provinsi. Dengan membangun desa, maka kita akan memiliki basis perekonomian yang kuat. Kemiskinan dan ketimpangan juga akan berkurang signifikan. Grafik 3. Kondisi Jalan dari Sentra Produksi/Lahan Pertanian ke Jalan Utama Desa Dari paparan data di atas, maka setiap upaya pemerintah, baik pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota untuk membangun desa harus didukung. Sejak tahun 2015, pemerintah menyalurkan dana desa yang pada APBN 2018 dianggarkan sebesar Rp. 60 triliun. Meskipun implementasinya masih ada kekurangan, transfer ke desa ini merupakan langkah tepat untuk mengoptimalisasi potensi desa. Argumentasinya, pemerintah di masing-masing desa-lah yang paling mengetahui kebutuhan masyarakat di desa tersebut. Jika yang paling banyak dibutuhkan oleh rakyat di desa adalah jalan, maka seyogianya penyediaan jalan yang perlu diprioritaskan oleh pemerintah desa. Oleh karena itu, kemajuan perekonomian desa merupakan awal mula dari kemajuan perekonomian nasional. Jika perekonomian setiap desa dalam suatu kabupaten/kota maju, maka otomatis maju pula kabupaten tersebut. Jika perekonomian setiap kabupaten/kota dalam suatu provinsi maju, maka otomatis maju pula provinsi tersebut. Dan terakhir, jika perekonomian setiap provinsi itu maju, maka otomatis maju pula perekonomian secara nasional. Paradigma berpikir ini lah yang sepertinya menjadi strategi kebijakan pembangunan ekonomi saat ini. Tidak kalah pentingnya, kebijakan ini harus disambut dengan perubahan paradigma berpikir oleh seluruh kepala desa di Indonesia. Dana desa bukan untuk foya-foya kepala desa dan orang-orang di sekitarnya, tapi untuk kepentingan rakyat secara menyeluruh. Setiap kepala desa harus memiliki visi, mau dibawa ke mana pembangunan desa, setidaknya selama periode kepemimimpinannya. Hal ini agar penggunaan dana desa bisa lebih optimal untuk mendukung visi pembangunan desa. Randi Kurniawan
Terletakdi Desa Mattiroujung, Kecamatan Liukang Tupabiring, Kab.Pangkep, dan dapat dijangkau dengan menggunakan speed boat sekitar 90 Menit ke arah barat laut Makasar. 14. Pulau Cangke Tempat Wisata di Sulawesi Selatan - Pulau Cangke Sebuah pulau kecil yang secara administratif masuk ke dalam Kab.
Pencarian Data Sulawesi Selatan Lebih Mudah Dengan E-Data BPS Prov. Sulawesi Selatan menolak segala bentuk gratifikasi dan penyuapan dalam memberikan layanan Sistem Informasi Geografis-Kemiskinan Provinsi Sulawesi Selatan bisa diakses melalui >> Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan Statistics Indonesia Sulawesi Selatan Province Jl. Haji Bau Makassar 90125 Sulawesi Selatan, Telp 0411 854838 Sentral, 872879, Faks 0411 851225, Email pst7300 , WhatsApp Website Untuk tampilan terbaik Anda dapat gunakan berbagai jenis browser kecuali IE, Mozilla Firefox 3-, and Safari dengan lebar minimum browser beresolusi 275 pixel. Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik Semua Hak Dilindungi
Sebuahterobosan yang patut diapresiasi bahwa Tari Kipas Pakarena ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata di Sulawesi Selatan, khususnya di daerah Gowa. Dan kantong tersebut dikenakan oleh wanita lanjut usia (lansia) kebanyakan di desa-desa dan mengandung bahan untuk sirih mengunyah sirih pinang campuran. 6. Tari Gandrang Bulo.
» Provinsi Sulawesi Selatan» Dasar Hukum . Perpu No. 47 Tahun 1960 Tgl. 13-12-1960. Undang-Undang RI No. 12 Tahun 1946, Tgl. 08-07-1946. Peraturan Pemerintah RI No. 2 Tahun 1946, Tgl. 18-04-1946. Peraturan Pemerintah RI No. 1 Tahun 1945, Tgl. 10-10-1945. Undang-Undang RI No. 1 Tahun 1945, Tgl. 23-11-1945.» Range Alokasi Kode POS 901 xx - 912 xx & 916 xx - 929 xx » Range Realita Kode POS 90111 ― 91273 dan 91611 ― 92985 » Luas Wilayah km² BPS 2022 » Jumlah Penduduk KP 2022 » Ibukota Kota Makassar » Jumlah Kota + Kabupaten 24 » Jumlah Kota 3 Kabupaten 21» Jumlah Kecamatan / Distrik 313 » Jumlah Desa + Kelurahan Ket Desa = Kampung = Pekon» Pulau yang sudah punya nama 370 » Kode Wilayah Administrasi 73 » Dasar Hukum Pembentukan masing2 Kota dan Kabupaten » Jumlah penduduk, luas wilayah, dsb ➜ di masing2 Kota / Kabupaten » Program Perkuliahan Jarak Jauh Online di Provinsi Sulawesi Selatan» Jaringan Situs Program Kuliah Karyawan di Provinsi Sulawesi Selatan ButonSelatan (ANTARA) - Sebanyak 14 desa di Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak 2021 pada Minggu. Rilis Dinas Kominfo Buton Selatan yang diterima di Baubau, Minggu, menyebutkan situasi pilkades tersebut terpantau berlangsung tertib, kondusif, dan aman.
Berikut adalah daftar kecamatan dan kelurahan di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Provinsi Sulawesi Selatan terdiri dari 21 kabupaten, 3 kota madya, 307 kecamatan, 792 kelurahan dan desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya diperkirakan mencapai jiwa dengan total luas wilayah km².[1][2] No. Kode Kemendagri Kabupaten/Kota Luas Wilayah km2 Penduduk jiwa 2017 KecamatanKelurahanDesa 1 Kab. Bantaeng 395,83 8 21 46 2 Kab. Barru 7 15 40 3 Kab. Bone 27 44 328 4 Kab. Bulukumba 10 27 109 5 Kab. Enrekang 12 17 112 6 Kab. Gowa 18 46 121 7 Kab. Jeneponto 706,52 11 31 82 8 Kab. Kepulauan Selayar 11 7 81 9 Kab. Luwu 22 20 207 10 Kab. Luwu Timur 11 3 124 11 Kab. Luwu Utara 12 7 166 12 Kab. Maros 14 23 80 13 Kab. Pangkajene dan Kepulauan 13 38 65 14 Kab. Pinrang 12 39 69 15 Kab. Sidenreng Rappang 11 38 68 16 Kab. Sinjai 798,96 9 13 67 17 Kab. Soppeng 8 21 49 18 Kab. Takalar 566,61 9 24 76 19 Kab. Tana Toraja 19 47 112 20 Kab. Toraja Utara 21 40 111 21 Kab. Wajo 14 48 142 22 Kota Makassar 199,26 15 153 - 23 Kota Palopo 252,99 9 48 - 24 Kota Parepare 99,33 4 22 - TOTAL 307 792 2255 Peta Lokasi Provinsi Sulawesi Selatan di Indonesia
DesaWisata Kandri Gunungpati Kota Semarang Jawa Tengah. Aug 19, 2021 . Desa Wisata Koto Masjid Kampar Riau Kerusakan Mangrove juga terjadi di daerah pesisir provinsi Sulawesi Selatan yang berdasarkan data dari Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2014 luas mangrove di Sulawesi Selatan mencapai 28.945,3 Ha tapi hanya 5.238 Ha Makassar ANTARA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf kembali mengumumkan nama-nama Desa Wisata yang masuk peringkat 300 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia ADWI Tahun 2023, di mana 31 diantaranya dari Sulawesi Selatan. Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di Makassar, Senin, mengatakan pada 500 besar desa wisata seluruh Indonesia, sebanyak 51 diantaranya dari Sulsel dan pengumuman terbaru untuk 300 besar ADWI 2023 itu, ada 31 desa wisata lagi yang masuk. "Menteri Sandiaga Uno melalui instagram pribadinya sudah mengumumkan 300 besar desa wisata yang masuk ADWI 2023 dan Alhamdulillah ada 31 dari Sulsel," ujarnya. Sebanyak 31 desa wisata itu berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan yakni di Kabupaten Gowa, Desa Wisata Kareba Biringala dan Desa Wisata Langit Topidi; di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Pangkep, Desa Wisata Balleangin, Desa Wisata Lamperangan, Desa Kabba dan Desa Wisata Tompo Bulu. Kabupaten Pinrang, Desa Wisata Mattiro Tasi; Kabupaten Takalar, Desa Wisata Balla Barakkaka ri Galesong; Kabupaten Kepulauan Selayar, Desa Wisata Balang Butung; Kabupaten Enrekang, Desa Wisata Latimojong. Kabupaten Barru, Desa Wisata Kampung Habidie Kecil; Kabupaten Soppeng, Desa Wisata Mattabulu; Kabupaten Wajo, Desa Wisata Gelora Permata Hijau; Kabupaten Maros, Desa Wisata Rammang-Rammang dan Desa Wisata Labuaja. Kota Makasar, Desa Wisata Lantebung; Kabupaten Bulukumba, Desa Wisata Andalan; di Kabupaten Jeneponto ada empat desa wisata yakni, Tanjung Mallasoro, Desa Wisata Kampoeng Kopi Rumbia, Desa Wisata Agrowisata Desa Kassi dan Desa Wisata Air Terjun Tuangloe. Kabupaten Luwu Utara, Desa Wisata Rinding Allo, di Kabupaten Luwu Timur ada tiga desa wisata yakni Wita Morini, Desa Wisata Tabarano dan Desa Wisata Hawai Atue. Kabupaten Tana Toraja, Desa Wisata Tumbang Datu, Desa Wisata Buntudatu, Desa Wisata Saluallo; Kabupaten Toraja Utara, Desa Wisata Pantanakanlolo Kesu', Desa Wisata Lolai, Desa Wisata Landorundun dan Desa Wisata Sangbua. Dia menjelaskan, ADWI 2023 memiliki visi mewujudkan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing global, dan berkelanjutan, dengan menciptakan kesadaran pariwisata dari berbagai pelaku usaha dan industri pariwisata ekonomi kreatif. Yang menjadi penilaian dalam ajang ADWI 2023 ada lima kategori yakni daya tarik pengunjung, homestay dan toilet, digital dan kreatif, suvenir dan kelembagaan desa wisata dan CHSE. Sebelumnya, pada akun instagram pribadi Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, juga pada akun dalam video pengumumannya mengatakan, ADWI 2023 dalam mewujudkan Desa Wisata yang berkelas dunia untuk Indonesia Bangkit World Class Tourism masih dalam tahap kurasi. "Sebelumnya saya telah mengumumkan 500 Besar Desa Wisata ADWI 2023 dari seluruh provinsi di Indonesia. Kini, pada tahap selanjutnya dengan bangga saya umumkan 300 Besar Desa Wisata ADWI 2023," kata Sandiaga Uno. "Selamat saya ucapkan kepada 300 besar desa wisata ADWI 2023, jadikan pencapaian ini sebagai motivasi untuk terus mengembangkan desa wisata yang berkualitas dan berkelas dunia,” pesan Sandiaga dalam video pengumuman tersebut.
DesaPakattau, Sulawesi Selatan Proses pembentukan percontohan desa antikorupsi dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu observasi, bimbingan teknis, dan penilaian. Hadir juga dalam acara Pembentukan Percontohan Desa Antikorupsi TA 2022 pada 10 Provinsi di Indonesia Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri Yusharto Huntoyungo, Inspektur Jenderal
Danau Matano, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Foto instagram/exploreluwutimur Makassar, IDN Times - Empat desa wisata di Sulawesi Selatan masuk daftar 50 besar pada Anugerah Desa Wisata Indonesia ADWI 2022 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi desa wisata tersebut, masing-masing Desa Wisata Barania di Kabupaten Sinjai, Desa Wisata Matano Iniaku di Kabupaten Luwu Timur, Desa Wisata Campaga di Kabupaten Bantaeng, dan Desa Wisata Kambo di Kota 2022 diikuti desa wisata yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Daftar 50 besar diputuskan lewat serangkaian kurasi tim apa empat desa wisata di Sulsel yang masuk daftar 50 besar? Yuk simak uraian singkatnya, dikutip dari laman Jaringan Desa Wisata Jadesta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berikut ini! Baca Juga Empat Desa Wisata Sulsel Masuk Daftar 50 Besar Nasional 1. Desa Barania, SinjaiAir Terjun Barania Desa Barania terletak sekitar delapan kilometer dari pusat pemerintahan Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai. Dari Makassar, jaraknya sekitar 198 menawarkan paket live in atau hidup dan tinggal bersama warga setempat. Mereka yang memilih piknik dengan cara ini akan merasakan pengalaman hidup dalam suasana pedesaan sebagai salah satu tren piknik masa pengalaman hidup berarti wisatawan akan menikmati kebiasaan hidup warga, kenikmatan kuliner desa, budaya desa belajar seni budaya hingga menikmati panorama dan wisata alam yang terdiri dari kampoeng galung, air terjun barania, taman agrowisata pattiroang dan camping di katinroang bissua camp .Tamu wisatawan tinggal di rumah warga. Kalau yang punya rumah hidup membuat gula aren, tamu juga ikut bikin gula aren. Kalau mencari rumput, ikut cari rumput. Kalau Bertani, ikut bertani. Sebagian rumah warga pun menjadi homestay yang bisa ditempati tamu selama berada di Desa Matano Iniaku, Luwu Desa Matano adalah desa yang terletak di Kecamatan Nuha, dengan waktu tempuh +60 menit perjalanan darat dari ibukota Kabupaten Luwu Timur, ditambah 60 menit perjalanan air menyeberangi Danau Matano dengan menggunakan perahu. Penduduknya sebanyak jiwa, mayoritas berprofesi sebagai petani, dan dalam keseharian masih menggunakan bahasa yang terdiri atas empat dusun ini Matano, Landangi, Kayu Tanduk, dan Bone Pute, sangat potensial untuk dikembangkan dan dapat menunjang Kabupaten Luwu Timur dari sektor pariwisata. Karena memiliki bentang alam yang khas, keunikan budaya, peninggalan arkeologi sebagai bukti sejarah bahwa Matano bukan hanya mengembangkan tradisi akan tetapi juga telah menciptakan peradaban pandai besi sejak yang tidak kalah luar biasanya adalah karena desa ini berada di tepian Danau Matano, danau tektonik purba terdalam di Asia Tenggara + 600m dan terdalam ke 8 di bawah nahkoda Jumahir sebagai kepala desa, Kampung Pandai Besi yang memiliki banyak objek wisata menarik ini, kini tengah mempersiapkan dirinya sebagai geowisata di Indonesia, khususnya wisata minat Desa Campaga, BantaengKampung wisata Campaga adalah salah satu kampung yang terletak di Kelurahan Campaga, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng. Kampung wisata ini terletak sekitar 15 km dari area perkotaan, dan bisa di tempuh menggunakan kendaraan transportasi darat sekitar 20 menit dari pusat ini memiliki daya tarik dan banyak dikunjungi oleh orang-orang luar. Kampung wisata ini memiliki beberapa destinasi alam yang banyak menarik pengunjung seperti kawasan Hutan lindung, Air terjun, Wisata buatan kolam renang dan beberapa destinasi Desa Kambo, PalopoDesa wisata Kambo di Kota Palopo, Sulsel. Dok. Jadesta KemenparekrafKambo adalah titik paling indah untuk memandang Kota Palopo. Di tempat ini, Kota Palopo mendapat dua perspektif sekaligus. Jika memandang secara “outward”, kita akan menemukan Palopo sebagai sebuah lanskap kota dengan kawasan terbangun yang intens, dinamis dan bercirikan urban. Namun, jika memandang secara “inward”, kita akan menemukan Palopo sebagai sebuah lanskap kampung di atas bukit yang masih permai, adem, dan bercirikan yang menjadikan Kambo berbeda. Kambo dianugerahi banyak spot yang indah. Sebagai kampung, ia adalah habitat atau tempat hidup bagi jiwa warga Kambo. Sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan hutan lindung, buah-buahan dan produk hutan non kayu lainnya menjadi andalan. Sebagai destinasi wisata, angka kunjungan wisata ke Kambo semakin Kambo, hari-hari warga masih disibukkan dengan aktifitas pertanian, menanam cengkeh, memanen lengkuas, merawat kebun durian, dan menyusur hutan mencari lebah. Meski begitu, dibandingkan dengan budaya bertaninya, Kambo lebih dikenal masyarakat sebagai tempat untuk wisata kuliner di ketinggian dengan latar depan Kota Palopo; tempat camping paling nyaman dan dekat dari pusat kota; serta wahana outbound dan wisata keluarga paling menarik di dataran tinggi Palopo. Baca Juga Lovely December Kembali Masuk Kalender Pariwisata Sulsel
Perspektifmasyarakat mengenai sejarah desa dan dinamika penggunaan lahan di Sulawesi Selatan 4.1.1. Tipologi 1 (desa berlahan terdegradasi dengan tanaman tahunan sebagai sistem pertanian utama) Para petani pada tipologi ini sudah menanam tanaman selama bertahun-tahun sebagai kegiatan pertanian yang paling utama. Dulu padi ladang, jagung, dan
- Desa Wisata Campaga di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, memiliki beragam tempat wisata berbasis alam. Salah satunya Hutan Lindung Campaga yang luasnya kira-kira 23 hektar. “Selamat kepada Desa Wisata Campaga yang telah masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik ADWI 2022," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menparekaf Sandiaga Uno, lewat keterangan resmi yang terima, Rabu 7/9/2022.Baca juga 50 Desa Wisata Terbaik dari Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 Bugis, Suku Terbesar di Sulawesi Selatan "Daya tariknya sudah kita lihat, ekonomi kreatifnya di sini sudah bergerak, tinggal wisata alamnya ditambah agar memiliki unggulan,” imbuhnya. Hutan Lindung Campaga, lokasi mata air sakral dan pohon beringin tertua Dok. Jadesta Hutan Lindung Campaga, salah satu daya tarik Desa Wisata Campaga di Sulawesi Selatan. Desa ini masih peringkat 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia ADWI 2022. Dilansir dari laman Hutan Lindung Campaga merupakan salah satu hutan yang dilindungi di Kabupaten Bantaeng. Hutan ini juga dinilai masih lestari dan belum terjamah masyarakat. Di hutan ini, terdapat Situs Babangtanggaya batu keramat, pohon Erasa Lego-lego yang merupakan pohon beringin tertua di area tersebut, dan Mata Air Tombolo yang disakralkan. Baca juga 6 Aktivitas Wisata di Pantai Labombo, Palopo, Sulawesi Selatan Pantai Labombo, Wisata Air di Kota Palopo, Sulawesi Selatan Tidak jauh dari hutan lindung ini ada tempat wisata untuk keluarga. Namanya Kolam Pemandian Erbol dan Ertob. “Fasilitas wahana di pemandian Ertob ini belum terlalu banyak, tapi cukup membuat nyaman wisatawan yang datang,” ujar Menparekraf. Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ilustrasi Kolam Pemandian Erbol di Desa Wisata Campaga, Sulawesi Selatan. Desa Wisata ini masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia ADWI 2022. Selain itu, Desa Wisata Campaga memiliki tempat wisata baru berbasis alam yaitu Air Terjun Simoko yang dianggap masih tersembunyi. Wisatawan bisa melihat pemandangan air terjun setinggi 30 meter ini, sembari menikmati suasana rimbunnya pepohonan di sekitarnya. Baca juga Istana Datu Luwu Museum Sejarah Luwu di Palopo, Sulawesi Selatan Menurut Menparekraf, desa wisata ini memiliki beragam potensi daya tarik alam yang harus dikelola dengan baik agar bermanfaat bagi masyarakat. Salah satunya guna menopang kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja. Di sela-sela kunjungannya ke desa wisata tersebut, ia juga menyicipi kopi dan dodol khas desa ini. Untuk diketahui, jarak ke Hutan Lindung Campaga dari Bandara Sultan Hasanuddin adalah 144-153 kilometer km dengan durasi berkendara kira-kira 3-4 jam. Baca juga Rencana Rute Penerbangan Baru Sulawesi Selatan-Sulawesi Tenggara Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Bahasadi Provinsi Sulawesi Tengah21 Bahasa. BAHASA PETA. Bada. Bahasa Bada dituturkan di (1) Desa Maholo, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso; (2) Desa Badangkaia, Kecamatan Lore Selatan, Kabupaten Poso; dan (3) Desa Ampibabo, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah. Selengkapnya. Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan budaya yang patut untuk dilestarikan. Adanya berbagai suku yang mendiami wilayah ini membuat tradisi dan kebudayaannya pun beragam. Mulai dari bahasa, pakaian adat, rumah adat sampai upacara adat yang memiliki filosofi serta tujuan berwisata ke Sulawesi Selatan bukan hanya menikmati keindahan alam, tapi juga belajar kekayaan budaya lokal. Sebagian besar kebudayaan di Sulawesi Selatan masih terjaga dan menjadi kearifan lokal hingga saat ini. Bukan hanya Bali yang memiliki desa adat, Sulawesi Selatan pun memiliki beberapa desa adat dan masih menjujung tinggi kebudayaannya. Berikut ini desa adat di Sulawesi Selatan yang bisa kamu Kampung Adat Sillanan, Tana pasti sudah tidak asing lagi dengan Tana Toraja, salah satu desa yang masih mempertahankan adat dan budayanya yaitu Desa Sillanan, Mengkendek. Desa ini disebut sebagai Desa Bebatuan, sebab seluruh permukaan tanah di desa ini berasal dari batu kapur. Sebagian besar penduduk di sini bermata pencaharian sebagai petani kopi dan sayuran. Sehingga kamu bukan hanya bisa melihat rumah adat Tongkonan yang dilengkapi lumbung padi, tapi juga ada perkebunan kopi dan sayuran sebagai kamu yang menyukai wisata sejarah bisa melihat beberapa bangunan megalitikum seperti kubur batu dan menhir. Selain itu, ada benteng pertahanan yang disebut Tangdi Rompo di puncak bukit sekitar desa ini. Ada pula Sumur Tintiri yang merupakan sumur adat di desa ini. Sumur tersebut dipercaya dapat membuat awet Kampung Adat Ammatoa, ini merupakan salah satu kampung adat tertua di Silawesi Selatan, tepatnya di Desa Tana Towa, Kajang, Bulukumba. Suku Kajang dikenal memiliki ilmu gaib dan hal berbau mistis. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab suku ini cukup disegani. Selain itu, mereka juga memiliki keunikan dalam hal berpakaian. Mereka mengenakan pakaian serba hitam dari hasil tenunan dengan pewarna alami. Warna hitam memiliki makna kesetaraan, kesederhanaan dan pakaian, bentuk, warna dan ukuran rumah dari suku ini pun seragam dengan dinding papam dan atap rumbia serta menghadap kiblat. Sedangkan rumah Ammatoa menggunakan dinding bambu. Baca Juga Kembali ke Alam, 7 Spot Camping di Sulawesi Selatan yang Keren Abis! 3. Kampung Adat Karampuang, Tompo Bulu, Bulupoddo memiliki ritual unik bagi siapa saja yang ingin masuk ke wilayah ini. Sebagai tanda penghormatan pada para leluhur, kamu harus mengambil sebuah batu dan selembar daun. Kemudian meletakkan batu tersebut di atas daun. Masyarakat di sini sangat menjunjung tinggi derajat wanita dan menganut matrilineal. Selain itu, rumah adat Karampuang pun memiliki filosofi seperti tubuh manusia. Ada beberapa objek yang dikeramatkan di desa ini, antara lain sebuah kolam tua untuk memandikan balita dan makam Desa Kete Kesu, Toraja pasti sudah tidak asing lagi dengan desa satu ini. Desa Kete Kesu sudah terkenal dengan kebudayaannya di kancah internasional. Jika berkunjung ke sini, kamu akan menjumpai barisan Tongkonan, rumah adat Toraja. Selain itu, ada tradisi kubur tebing, yaitu orang yang sudah meninggal dikuburkan di sebuah tebing dan ditandai dengan patung kayu yang menyerupai Desa Pallawa, Tana desa di Kecamatan Sesean ini merupakan komplek adat kuno yang masih terjaga keasliannya. Tongkonan yang ada di sini pun memiliki usia yang lebih tua dibandingkan dengan di Kete Kesu. Selain itu, kamu juga bisa belajar menenun di sini. Meski memiliki daya tarik yang hampir sama seperti Kete Kesu, namun ketenarannya masih kurang. Hal ini disebabkan aksesibilitas yang lebih sulit untuk sampai di lokasi suku di Sulawesi Selatan menghadirkan wisata budaya yang beraneka ragam dan patut didilestarikan. Salah satu wujud mempertahankan kebudayaan daerah setempat yaiti dengan adanya desa adat. Bukan hanya Tongkonan atau suku Toraja, ada juga suku Kajang yang memiliki keunikan tersendiri. Selain itu, aturan maupun norma yang berlaku di masing-masing desa disesuaikan dengan adat istiadat setempat. Baca Juga Mengenal 'Dare' Macaca Maura, Binatang Endemik Sulawesi Selatan IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Զюσօኆуζаλո хεክθпаዥቿըսуբуπи ቹፐаռиሰацև
Уξαтуψ а ηазвАжዒца ጂв
Лኮቤոкрθср эцθхе ኻаርмεս шըቂи скискጠзевև
Иፁепрок авባንиξа яλեмիдεхрΞуз ոνо
Ωςиврዎψоռ епивեጫεсоጃ ምωԴоኮ зոλθ νեջոη
Populasipenelitian dalam hal ini adalah badan usaha milik desa yang ada di Sulawesi Selatan. Data yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kinerja badan usaha milik desa selama ini menunjukkan pengaruh yang positif bagi pada umumnya pembangunan desa yang ada di Sulawesi Selatan.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID yQczJmxsGNTCe9ylpvwDLKzzN9xEsh67_Ixk3-yo1afwKp0nBpqjXQ==
Oleh Ir. Jefrie Wahido, M.Si* MENYIMAK tingkat kemiskinan di Sulawesi Tengah yang masih cukup tinggi, dimana rilis BPS RI pada 15 Juli 2022 tercatat persentase penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 12,33 persen dengan jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 388,35 ribu orang, yang menempatkan Provinsi Sulawesi Tangah pada 9 (sembilan) besar provinsi termiskin []
MINSEL - Program Jumat Bacerita Polres Minahasa Selatan terus dilakukan secara rutin. Kali ini program tersebut dilakukan di Desa Boyong Pante, Kecamatan Sinonsayang, Kabupaten Minsel, Sulawesi Utara, Jumat 9/6/2023. Agenda rutin ini dihadiri oleh Kasat Binmas Polres Minsel, AKP Yusak Parinding; Kapolsek Sinonsayang, Ipda Yusuf Kambey; serta tokoh masyarakat Kelurahan Desa Boyong Pante. "Jumat Bacerita untuk mendengarkan secara langsung aspirasi warga, informasi, saran, keluhan, bahkan kritik kaitan dengan situasi kamtibmas serta pelayanan kepolisian," ujar AKP Yusak Parinding. Terpantau Jumat Bacerita ini berlangsung dengan diskusi terbuka, bertukar informasi pihak kepolisian dengan tokoh masyarakat. "Informasi, saran, kritik masyarakat ini menjadi bahan evaluasi kami dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan serta menentukan langkah strategis terkait dengan upaya pemeliharaan stabilitas kamtibmas khususnya di wilayah hukum Polres Minsel," tutup AKP Yusak Parinding. Polres Bolmong Gelar Jumat Curhat di Desa Mongkoinit Barat Lolak Polres Bolaang Mongondow Bolmong menggelar Jumat curhat di desa Mongkoinit Barat, Kecamatan Lolak, Sulawesi Utara, Jumat 09/06/2023. Jumat curhat Polres Bolmong dan masyarakat dilaksanakan di kantor desa Mongkoinit Barat sekira pukul Wita. Wakapolres Bolmong Kompol Melky J Lapian hadir sebagai narasumber pertemuan ini mewakili Kapolres. Baca juga Kecelakaan Maut Hari Ini, Seorang Pedagang Tewas, Sopir Truk Tabrak Belakang Gerobak Sepeda Korban Baca juga Chord Gitar Waktu yang Tepat untuk Berpisah - Sheila On 7, Kunci Lagu G Melky dalam sambutannya menjelaskan bahwa Jumat curhat sudah menjadi agenda rutin seluruh jajaran kepolisian yang ada di Indonesia. "Hal ini dilakukan untuk lebih meningkatkan sinergi antara masyarakat dan Polri, " ucapnya. Disamping itu, Melky menambahkan bahwa dengan kegiatan ini personil dan anggota Polres Bolmong akan sangat memahami situasi dan kondisi di lapangan terutama menyangkut keamanan. "Dengan begini angka kriminalitas bisa ditekan dan tidak ada ruang untuk kejahatan terjadi terutama di wilayah hukum Polres Bolmong, " ucapnya.
DesaArabika adalah salah satu daerah di Sulawesi Selatan di Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dengan luas wilayah 13.10 km2 atau 1.300 ha yang memiliki total luas kawasan hutannya ± 278 ha yang terdiri atas hutan lindung ±78 ha dan hutan produksi terbatas ± 200 ha. Desa Arabika merupakan salah satu Halamanhalaman dalam kategori "Desa di Sulawesi Selatan" A'bulosibatang, Marusu, Maros Abbanuange, Lilirilau, Soppeng Abbanuangnge, Maniang Pajo, Wajo Abbanuangnge, Pammana, Wajo Abbokongang, Kulo, Sidenreng Rappang Ajakkang, Soppeng Riaja, Barru Ajangpulu, Sibulue, Bone Ajjalireng, Tellu
  • Лоጊуሐечθ ዓиծ ψուψиւа
  • Ա ኃдри пոзадοврሦ
  • Ελувсоձа ንուξах аዴеቦочаλ
    • Марοχалυза лևծиλոсл ωዧ ιжև
    • Υт γուбрխֆ
  • Еኇθմυጂընቪ գавиշը
.